Selasa, 13 Maret 2012

Obrolan Para Pecinta di Lesehan Para Pecinta

Derasnya hujan dan dinginnya malam Jogja tak menghentikan langkah kami. Kami mahasiswa Tegal yang berada Jogja. Malam itu bertempat di Jl.GEDONG KUNING SELATAN 152 KOTA GEDE YOGYAKARTA, kami berkumpul. Bukan untuk demo atau sejenisnya yang biasa dilakukan mahasiswa dan terbukti tak ada hasilnya, melainkan untuk bersilaturahmi ke salah seorang sesepuh masyarakat Tegal yang ada di Jogja, yaitu Bapak Pambudi yang biasa kita kenal dengan Pak Brengos, tak hanya bersilaturahmi ke Pak Brengos, melainkan juga ke Pak Teguh yang bersamaan dengan itu sedang ada di kediaman Pak Brengos, namun sayang karena ada kesibukan lain yang tak bisa ditinggalkan, Pak Teguh pamitan sebelum banyak mahasiswa datang.
Hari itu merupakan hari bertepatan dengan Pak Brengos membuka wrung lesehan barunya yang bernama Lesehan Para Pecinta. Dinginnya malam tak membuat mahasiswa malas datang ke acara ini, baik mahasiswa laki-laki maupun wanita berkumpul disitu. Bukan berkumpul dalam konotasi negatif, melainkan berkumpul untuk bersilaturahmi. Disana mahasiswa disambut dengan hangat oleh Pak Brengos di lesehan barunya. Malam itu Pak Brengos bercerita ngalor ngidul tentang lesehan barunya yang bernama unik yaitu lesehan para pecinta. Dinamakan lesehan para pecinta karena beliau memandang bahwa setiap manusia adalah pecinta, yaitu pecinta kepada Tuhan dan Rosul-Nya, tak lupa juga cinta akan keluarganya. Menurut Pak Brengos lagi, cinta bukan hanya diaplikasikan kepada pasangannya saja, karena yang utama adalah cinta kepada Tuhan dan Rosul.
Ditengah hangatnya obrolan dengan suguhan teh hangat beraroma melati, salah satu sesepuh masyarakat Tegal di Jogja datang lagi, yaitu Pak Yuno. Suasana menjadi semakin semarak karena setelah kedatangan Pak Yuno, beliau bercerita masalah bisnis yang sedang ditekuninya. Banyak mahasiswa yang hadir disitu antusias. Suasana seakan dibawanya ke acara dialog interaktif yang biasa kita lihat di televisi dengan narasumber utama Pak Brengos dan Pak Yuno.
Malam yang dingin itu, selaku yang Empunya tempat, Pak Brengos menyuguhkan hidangan spesial, yaitu nasi ikan lele beserta sambelnya. Luar biasa, dinginnya malam seakan tak terasa dengan sajian nikmat berselera istimewa itu.

Malam semakin larut, tak terasa waktu sudah hampir menunjukan tengah malam. Obrolan masih seru, rasanya sayang untuk diakhiri. Namun apa boleh buat karena ada suatu kepentingan lain, Pak You terpaksa pamit. Pak Yuno yang waktu itu sedang berbagi cerita mengenai kegiatan beragamanya terpaksa harus mengakhiri pembicaraan. Tak lama dari kepulangan Pak Yuno itu, acarapun diakhiri, mahasiswa pamit. Dan mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada Pak Brengos juga Pak Yuno tak lupa pada Pak Teguh juga, spesial buat Pak Brengos selamat atas telah dibuka nya warung lesehan baru miliknya yang diberi nama LESEHAN PARA PECINTA semoga laris dan sukses selalu! (amin UNY ’09)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar